TEMPO.CO, Purwakarta - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, melaporkan kemajuan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung kepada Presiden Joko Widodo.
Dwiyana mengatakan secara umum kendala yang dihadapi proyek sepur kilat itu adalah pembiayaan proyek, pandemi Covid-19, dan teknis konstruksi. Ia mengatakan kendala-kendala tersebut, khususnya perkara teknis, tak ayal menyebabkan penyelesaian proyek lebih lambat dari target.
"Jadi memang ada beberapa pergeseran dari target yang tadinya kita akan selesaikan pada bulan Desember, secara kalkulasi teknis di tim kami kemungkinan pada Desember baru 95 persen," ujar Dwiyana saat kunjungan Jokowi ke Terowongan 2 Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Senin, 17 Januari 2022.
Situasi itu pun membuat rencana showcase kereta cepat pada pertemuan G20 pada akhir tahun ini harus diubah. Musababnya pada perhelatan itu diperkirakan proyek tersebut baru mencapai 93 persen dari rencana semula 95 persen.
"Kalau seperti ini kami usulkan untuk showcase di G20 meeting kita lakukan dynamic test dari Tegalluar ke Padalarang menggunakan kereta ukur dengan kecepatan tertentu," kata Dwiyana.